Penyebab Sakit Sariawan - Tips Kesehatan


Sariawan yang dalam istilah medis disebut stomatitis aftosa (apthous stomatitis) atau canker sore adalah luka di dalam mulut yang dapat menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Luka tersebut bisa berbentuk oval atau bulat, dan berwarna putih atau kuning dengan tepiannya yang berwarna merah akibat peradangan. Lokasi sariawan dapat terjadi di bagian dalam pipi atau bibir, serta di permukaan gusi dan lidah. Sariawan yang tumbuh dapat berjumlah satu atau lebih.

Berdasarkan besar kecilnya luka sariawan dapat dibagi menjadi tiga, yaitu minor, mayor, dan herpatiformis. Luka sariawan minor memiliki diameter sekitar 1 cm dan merupakan jenis yang paling banyak diderita orang-orang. Sementara itu, luka sariawan mayor memiliki diameter 2-3 cm dan dapat tumbuh di langit-lagit mulut atau lidah. Luka ini lebih dalam dengan tepi yang tidak beraturan. Berbeda dari kedua jenis luka sariawan sebelumnya, herpatiformis merupakan jenis luka sariawan yang jarang sekali terjadi. Ukuran luka ini hanya berdiameter 1-2 milimeter dan cederung tumbuh secara berkelompok (terdiri dari 10 hingga 100 luka).

Sariawan umumnya bukan termasuk penyakit yang dapat menular. Namun pada beberapa kasus, luka sariawan bisa disebabkan oleh infeksi virus. Kondisi ini biasanya terjadi pada anak-anak, seperti pada kasus penyakit tangan, kaki, dan mulut. Penyakit sariawan kebanyakan dialami oleh remaja usia 10 hingga 19 tahun akibat kurang menjaga kebersihan mulut atau adanya kerusakan pada selaput lendir di rongga mulut. Gejala sariawan yang muncul biasanya tidak parah dan dapat pulih tanpa pengobatan medis dalam waktu satu hingga dua minggu.

Gejala Sariawan

Penyakit sariawan dapat ditandai dengan luka atau beberapa luka yang muncul di dalam mulut atau tepatnya pada gusi, lidah, pipi, bibir, dan langit-langit mulut. Luka tersebut berwarna putih, kuning, atau abu-abu dan dapat membengkak. Kondisi ini menyebabkan mulut menjadi sakit dan tidak nyaman, terutama pada saat penderitanya makan, minum, atau menggosok gigi.

Penyebab Sariawan

Sariawan dapat terjadi karena berbagai faktor, di antaranya :

Kondisi medis yang meliputi kekurangan zat besi atau vitamin B12.
Cedera atau kerusakan pada lapisan dalam mulut. Hal ini dapat terjadi karena bibir tergigit secara tidak sengaja, gigi yang terlalu tajam, memakai kawat gigi, atau mengunyah makanan yang keras.
Efek samping obat atau metode pengobatan, misalnya nicorandil, penghambat beta, obat antiinflamasi nonsteroid, kemoterapi, dan radioterapi.
Perubahan hormon. Kondisi ini biasanya dialami wanita yang dapat mengalami sariawan selama masa menstruasi.
Mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, seperti makanan pedas dan kopi.
Menggunakan pasta gigi yang mengandung natrium lauret sulfat.
Berhenti merokok. Sariawan bisa terjadi di masa-masa awal seseorang berhenti merokok.
Kondisi psikologis, misalnya gelisah atau stres.


Diagnosis dan Pengobatan Sariawan

Diagnosis sariawan dapat ditetapkan berdasarkan pemeriksaan fisik pasien, terutama pemeriksaan ukuran luka sariawan, dan peninjauan riwayat kesehatan pasien. Sariawan umumya dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu.

Kendati demikian, penanganan secara mandiri dapat dilakukan guna mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dialami, di antaranya berupa:
 - Menggunakan sedotan saat minum guna mengurangi rasa sakit.
 - Menggunakan pasta gigi yang tidak mengandung bahan-bahan yang memicu iritasi,
   seperti sodium laurel sulfat, serta memakai sikat gigi yang lembut untuk menggosok gigi.
 - Menghindari semua pemicu yang dapat memperparah luka sariawan.
 - Mengonsumsi makanan yang lembut dan menghindari makanan yang keras, pedas, asam,
   asin atau minuman panas hingga luka sariawan sembuh.

Komentar